MWA Setujui Pembukaan Prodi Sarjana Perpustakaan dan Sains Informasi, Unhas Siap Hasilkan Pustakawan di Era Digital






Dalam rapat Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Hasanuddin yang digelar pada Senin, 23 September 2024, agenda utama adalah pembahasan pembukaan Program Studi Sarjana Perpustakaan dan Sains Informasi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). Rapat yang berlangsung di Ruang Rapat Gedung Rektorat ini dipimpin oleh Ketua MWA, Prof. Dr. Ir. Muhammad Arsyad Thaha, dengan kehadiran sejumlah tokoh akademik penting dari Unhas.
Dalam pembahasan, diungkapkan bahwa proses pengajuan pembukaan prodi ini telah melalui berbagai tahapan akademis dan administrasi yang ketat. Sebelumnya, program ini sempat direncanakan untuk pendidikan vokasi, namun akhirnya diputuskan untuk dibuka di tingkat sarjana setelah melalui pertimbangan matang. Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. drg. Muhammad Ruslin, mengungkapkan harapannya agar prodi ini dapat segera disetujui untuk mengisi kebutuhan pasar tenaga pustakawan yang masih sangat besar di Indonesia.
Dr. Moehammad Iqbal Sultan, Wakil Dekan 2 FISIP, menekankan pentingnya kehadiran prodi ini dalam menjawab kebutuhan tenaga pustakawan di Indonesia. Saat ini, kebutuhan tenaga pustakawan di seluruh Indonesia mencapai 150.000 orang, namun baru 8% yang terpenuhi. Di Sulawesi Selatan sendiri, hanya terdapat kurang lebih 600 pustakawan dari kebutuhan 8.000 orang. Program studi ini diharapkan mampu mencetak tenaga profesional yang siap bekerja di sektor formal maupun informal, baik di tingkat nasional hingga daerah.
Diskusi juga mencakup beberapa masukan penting terkait pengembangan prodi, seperti pentingnya menjaga keseimbangan rasio dosen, memperkuat kurikulum yang sesuai dengan standar BAN-PT, dan memastikan prodi ini memiliki keunikan yang menarik minat calon mahasiswa. Selain itu, Prof. Dr. Ir. Andi Niartiningsih MP. menyarankan agar prodi ini segera mempersiapkan akreditasi minimum dan menyusun cash flow yang jelas untuk menjaga keberlangsungan operasional program studi.
Pada akhirnya, MWA sepakat untuk memberikan persetujuan atas pembukaan Program Studi Sarjana Perpustakaan dan Sains Informasi ini, dengan catatan agar dokumen usulan direvisi dan diserahkan kembali dalam waktu dekat. Program ini diproyeksikan akan mulai beroperasi pada tahun ajaran mendatang, dengan persiapan yang lebih matang untuk menghadapi tantangan akreditasi dan operasional.
Rapat ditutup pada pukul 15.15 WITA, dengan harapan besar bahwa prodi baru ini dapat menjadi kontribusi signifikan bagi perkembangan pendidikan perpustakaan dan sains informasi di Indonesia.